SUGENG NINGALI KARYANIPUN RADEN MAS HANGABEI IJOE

Sabtu, 13 Agustus 2011

Geografi Indonesia



Daripada saya

Indonesia terletak di antara 6º LU – 11º LS dan 95º BT - 141º BT, antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindi, antara benua Asia dan benua Australia, dan pada pertemuan dua rangkaian pergunungan, iaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterranean.
[sunting]Koordinat

Dilihat dari lintangnya, Indonesia terletak di antara 6º LU (Lintang Utara) dan 11º LS (Lintang Selatan). Letak lintang yang sedemikian itu merupakan petunjuk bahwa:
Sempadan bahagian utara wilayah Indonesia ialah 6º LU dan paling selatan ialah 11º LS. (Tempat paling utara ialah Pulau We dan tempat yang paling selatan ialah Pulau Roti).
Jarak lintangnya ialah 17º.
Sebahagian besar wilayah Indonesia terletak di belahan bumi selatan.
Wilayah Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa.
Dilihat dari letak garis bujurnya, wilayah Indonesia terletak diantara 95º BT dan 141º BT. Ini bererti:
Batas paling barat wilayah Indonesia ialah 95º BT dan paling timur ialah 141º BT.
Jarak bujurnya ialah 46º (sekitar 5000 km, atau hampir 1/8 keliling bumi). Perbedaan garis bujur sedemikian itu menyebabkan adanya perbedaan waktu.
Semua wilayah Indonesia terletak dibelahan bumi timur (dihitung dari meridian 0º).
Letak astronomi yang demikian itu menunjukkan bahwa Indonesia terletak di daerah iklim tropika. Daerah iklim tropika terdapat di antara 23.5º LU atau Garisan Sartan, dan 23.5º LS atau Garisan Jadi. Hal ini mengakibatkan suhu di Indonesia cukup tinggi (antara 26º C - 28º C), curah hujan cukup banyak (antara 700mm – 7000mm per tahun), terdapata huja zenital (hujan naik khatulistiwa), proses pelapukan batu-batuan cukup cepat serta terdapat berbagai jenis spesies haiwan dan tumbuhan.
[sunting]Zon waktu

Letak astronomi mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu sekitar 3 jam (yang lebih tepatnya 46 x 4 minit = 184 minit) antara bagian paling timur dengan bagian paling barat Indonesia.
Sejak tanggal 1 Januari 1988 di Indonesia diberlakukan pembahagian daerah waktu yang baru, menggantikan pembahagian waktu lama yang berlaku sejak 1 Januari 1964. Dengan berlakunya pembahagian daerah waktu baru ini, terjadi pergeseran waktu di beberapa tempat.
Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB). Waktu Indonesia Bahagian Barat berdasarkan meridian pangkal 105º BT, meliputi keseluruhan Provinsi di pulau Sumatera, seluruh Provinsi di pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah (mempunyai selisih waktu 7 jam lebih awal daripada waktu Greenwich).
Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA). Berdasarkan meridian pangkal 120º BT, meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan seluruh Provinsi di Sulawesi (mempunyai selisih waktu 8 jam lebih awal daripada Greenwich).
Daerah Waktu Indonesia Timur (WIT). Waktu Indonesia Bahagian Timur berdasarkan meridian pangkal 135º BT, meliputi seluruh provinsi di Irian Jaya (Papua), Maluku, dan Maluku Utara (mempunyai selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich).


TERDAPAT PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA YG BERBEDA

PERHATIKAN PETA BERIKUT TENTANG PEMBAGIAN WILAYAH FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
PETA PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA  DI INDONESIA
PEMBAGIAN FAUNA DI INDONESIA MENURUT ALFRED WEBER
FAUNA ASIATIS
FAUNA AUSTRALIATIS
FAUNA PERALIHAN
PERHATIKAN CONTOH FAUNA PADA WILAYAH BERIKUT
CONTOH FAUNA TIPE ASIATIS
CIRI-CIRI FAUNA ASIATIS
FAUNANYA BERJENIS MAMALIA

BULU BURUNGNYA KURANG BERWARNA
FAUNANYA BERJENIS BINATANG BUAS

TERDAPAT DI INDONESIA BAGIAN BARAT (SUMATRA, KALIMANTAN DAN JAWA).

CIRI-CIRI FAUNA AUSTRALIATIS
FAUNANYA BERKANTONG
BULU BURUNG MEMPUNYAI BANYAK
WARNA
JENIS FAUNANYA TIDAK BUAS
TERDAPAT DI INDONESIA BAGIAN TIMUR (IRIAN JAYA, KEPULAUAN ARU DAN SERAM)
CONTOH FAUNA AUSTRALIATIS
CIRI-CIRI FAUNA PERALIHAN
JENIS FAUNANYA MERUPAKAN
PERPADUAN ANTARA TIPE ASIATIS DAN TIPE AUSTRALIATIS
2.   TERDAPAT DI INDONESIA BAGIAN TENGAH
CONTOH FAUNA DARI TIPE ASIATIS, AUSTRALIATIS, DAN PERALIHAN
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA
IKLIM.
KEADAN TANAH.
RELIEF TANAH

Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis atau Heterogen.
Ciri : Lebat, di daerah tropis, jenis pohon
heterogen.
Persebaran: Sumatra, dan Kalimantan
JENIS-JENIS FLORA

2. Hutan Musim atau Hutan Homogen.
Cirinya: daun gugur dimusim kemarau
Persebaran: Indonesia bagian tengah.
HUTAN MUSIM (HUTAN JATI)
JENIS FLORA
3. Hutan Bakau, hutan yang tumbuh di daerah pantai.
Ciri: akar menjulang di atas permukaan air
dapat menahan hantaman ombak.
Persebara: Riau, Sumatra, Jawa.
4. Stepa, padang rumput yang luas.
Ciri: terdapat di daerah yang hujannya
sedikit.
Persebaran : Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor
Jenis Hutan
5. Sabana, padang rumput yang luas dengan semak-semak.
Ciri : terdapat didaerah yg musim kemarau panjang, terdapat semak-semak.
Persebaran: Nusa Tenggara, Madura.
6. Padang Lumut, karena cuaca dingin.
Ciri : terdapat di daerah puncak gunung.
Persebaran: Puncak Jaya Wijaya.
JENIS FLORA YANG DILINDUNGI
HUTAN GAMBUT,
VEGETASI HUTAN MUSIM,
HUTAN PANTAI,
HUTAN PEGUNUNGAN
VEGETASI RAWA,
HUTAN PAYAU,
HUTAN DAERAH BASAH
CONTOH JENIS FLORA DI INDONESIA
HUTAN MUSIM (HUTAN JATI)
Padang Lumut
UPAYA PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA
MEMBUAT CAGAR ALAM UNTUK MELINDUNGI FLORA DI INDONESIA

MEMBUAT SUAKA MARGASATWA UNTUK MELINDUNGI FAUNA DI INDONESIA
PERSEBARAN JENIS TANAH DAN PEMANFAATANNYA
TANAH ADALAH  :
LAPISAN KULIT BUMI BAGIAN LUAR YG MERUPAKAN HASIL PELAPUKAN BATUAN DAN MENGANDUNG BANYAK BAHAN ORGANIK DAN ANORGANIK
TIGA PROSES PELAPUKAN BATUAN ANTARA LAIN :
PELAPUKAN SECARA BIOLOGIS
ATAU ORGANIK
KHEMIS ATAU KIMIAWI
FISIK ATAU MEKANIS
JENIS TANAH, PERSEBARAN DAN PEMANFAATANNYA
TANAH VULKANIS ATAU ANDOSOL
- CIRINYA: SUBUR, BUTIRAN HALUS,   TIDAK MUDAH TEREROSI
- PERSEBARANYA: JAWA BAGIAN UTARA,  BALI, SUMATRA, KALIMANTAN SELATAN, DAN PULAU LOMBOK

Tanah jenis aluvial
Tanah aluvial atau tanah endapan
Ciri : berupa lumpur yg terbawa sungai
tanahnya subur
Persebarannya: Kalimantan Selatan, Sumatra bagian Timur,  Jawa.

Jenis tanah laterit
Tanah Laterit
Ciri : warna merah, atau kekuning-kuningan
unsur hara sedikit jadi tidak subur
Persebaran : Kalimantan Barat, Gunung Kidul, dan Banten
Pemanfaatan : Untuk bahan keramik
Tanah Litosol
Tanah litosol: tanah yang pelapukannya belum sempurna
Cirinya : tanah berbatu,
unsur hara rendah, tidak subur
untuk tegalan, palawija, ternak
Persebaran : tersebar merata di Indonesia

Jenis tanah Gambut
Tanah ini bersal dari bahan organik,
Ciri : tidak subur
tergenang air
Persebaran : Irian bagian selatan, Sumatra, Kalimantan Barat
Tanah mergel
Tanah yang mengandung banyak batuan.
Cirinya : terdiri atas batu kapur, pasir dan tanah liat.
Tanah ini subur
Untuk pohon Jati
Persebarab : Jawa Timur, Nusa Tenggara
Tanah Regosol
Tanah bersasl dari endapan abu vulkanik
Cirinya: subur,
butiran kasar,
untuk padi, tebu, kelapa, palawija
Persebaran: Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra

Tanah Kapur
Tanah yang batu induknya dari batu gamping.
Ciri: tidak subur,
Pertsebaran: Jawa Timur dan Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa
Tanah Grumosol atau Margalit
Tanah dari batuan kapur dan gunung api
Ciri: berstruktur halus, subur.
Berwarna kelabu kehitaman, mudah erosi.
Persebaran: Sumatra Selatan, Jateng, Jatim, Madura, Nusa Tenggara
Untuk Tanaman kapas, jagung, tebu, kedelai, padi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar